DOSEN FP UNSRI BERKONTRIBUSI DALAM PELATIHAN MANAJERIAL SPPI BATCH 3 DI DODIKJUR RINDAM II SRIWIJAYA LAHAT


Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya berkontribusi dalam kegiatan Pelatihan Manajerial SPPI Batch 3 di Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) Rindam II Sriwijaya, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Sebanyak 12 orang Dosen terlibat dalam kegiatan tersebut dengan berbagai bidang keilmuan di bidang pertanian. Kegiatan dilaksanakan selama empat hari, mulai 17 hingga 20 Juni 2025, dengan jumlah siswa SPPI sebanyak 479 orang yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. Pelatihan manajerial bagi siswa SPPI ini merupakan kerjasama antara Universitas Pertahanan dengan Universitas Sriwijaya.



Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) merupakan program strategis dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui program ini, diharapkan dapat membentuk generasi penerus yang memiliki kemampuan akademis unggul dan semangat serta dedikasi tinggi untuk membangun bangsa. Lulusan dari program SPPI Batch 3 ini akan mendukung program pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan mulai Januari 2025.



Materi yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada Pelatihan Manajerial SPPI Batch 3 ini terbagi menjadi empat kluster, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, dan ekonomi bisnis. Rincian materi dan praktikum yang disampaikan adalah: Peranan SDM dalam mendukung Ketahanan Pangan, Gizi, dan Keamanan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; Perilaku Konsumsi dan Edukasi Gizi Masyarakat; Teknik Budidaya Sayuran di Lahan Sempit; Potensi dan Teknik Budidaya Tanaman Singkong sebagai Bahan Pangan; Teknik Budidaya Padi pada Berbagai Tipe Lahan; Pengembangan Budidaya Jagung di Lahan Kering; Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Menggunakan Teknologi Konvensional dan Modern; Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan Alternatif; Konsep Penanganan Hasil Pertanian dan Peternakan; Konsep Penanganan Hasil Perikanan; Diversifikasi Olahan Hasil Pertanian dan Peternakan; Diversifikasi Pangan Olahan Hasil Perikanan; Pemasaran melalui Pemanfaatan Media Online; serta Pentingnya Ekosistem Bisnis Partisipasi Lembaga di Era Digital.


Pelatihan ini diharapkan dapat membekali siswa SPPI Batch 3 dengan berbagai ilmu, pemahaman, dan keterampilan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan ekonomi bisnis untuk menunjang fungsi SPPI sebagai motor penggerak pembangunan bangsa di bidang gizi, pertanian, manajemen pangan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Melalui kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat mendukung pertahanan negara, menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, dan mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk.
KONTRIBUSI DOSEN FP UNSRI PADA PELATIHAN MANAJERIAL SPPI BATCH 3 DI PUSLATPUR MARTAPURA OKU


Sebanyak 27 orang Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya terlibat dalam kegiatan pelatihan manajerial SPPI Batch 3 di Pusat Latihan Tempur (PusLatPur) Martapura Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, mulai 12 hingga 15 Juni 2025. Jumlah siswa SPPI yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebanyak 950 orang yang berasal dari Provinsi Lampung. Pelatihan manajerial bagi siswa SPPI ini merupakan kerjasama antara Universitas Pertahanan dengan Universitas Sriwijaya.



SPPI atau Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia merupakan program strategis dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui program ini, diharapkan dapat membentuk generasi penerus yang memiliki kemampuan akademis unggul dan semangat serta dedikasi tinggi untuk membangun bangsa. Lulusan dari program SPPI Batch 3 ini akan mendukung program pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan mulai Januari 2025.







Pada Pelatihan Manajerial SPPI Batch 3 ini, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya memberikan materi yang dibagi menjadi empat kluster, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, dan ekonomi bisnis. Rincian materi dan praktikum yang disampaikan di kelas antara lain: Peranan SDM dalam mendukung Ketahanan Pangan, Gizi, dan Keamanan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; Perilaku Konsumsi dan Edukasi Gizi Masyarakat; Teknik Budidaya Sayuran di Lahan Sempit; Potensi dan Teknik Budidaya Tanaman Singkong sebagai Bahan Pangan; Teknik Budidaya Padi pada Berbagai Tipe Lahan; Pengembangan Budidaya Jagung di Lahan Kering; Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Menggunakan Teknologi Konvensional dan Modern; Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan Alternatif; Konsep Penanganan Hasil Pertanian dan Peternakan; Konsep Penanganan Hasil Perikanan; Diversifikasi Olahan Hasil Pertanian dan Peternakan; Diversifikasi Pangan Olahan Hasil Perikanan; Pemasaran melalui Pemanfaatan Media Online; serta Pentingnya Ekosistem Bisnis Partisipasi Lembaga di Era Digital.



Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat membekali siswa SPPI Batch 3 dengan berbagai ilmu, pemahaman, dan keterampilan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan ekonomi bisnis untuk menunjang fungsi SPPI sebagai motor penggerak pembangunan bangsa di bidang gizi, pertanian, manajemen pangan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Selain itu, melalui kegiatan pelatihan manajerial ini SPPI diharapkan dapat mendukung pertahanan negara, menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, dan mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk.
PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LAKSANAKAN KEGIATAN PKM DI SMP IT HARAPAN MULIA PALEMBANG


Jumat (13/06/2025), Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMP IT Harapan Mulia Palembang. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan DPD Pergizi Pangan Sumatera Selatan dan PATPI Cabang Palembang. Pada kegiatan PkM ini, tim pengabdian memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait tiga tema, yaitu: 1) Sosialisasi dan Edukasi Gizi Seimbang pada Anak Usia Remaja; 2) Sosialisasi dan Penyuluhan tentang Jajanan Sehat pada Anak Usia Remaja; serta 3) Diseminasi Higiene Personal pada Anak Usia Remaja. Tujuan pelaksanan kegiatan PkM adalah untuk memperkenalkan, serta memberikan edukasi kepada anak usia remaja mengenai gizi seimbang, jajanan sehat, serta higiene personal agar dapat diterapkan dalam pola hidup sehari-hari. Tim PkM terdiri dari Dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian, sedangkan peserta kegiatan PkM adalah siswa SMP IT Harapan Mulia Palembang.




Kegiatan PkM dimulai dengan pemaparan materi mengenai gizi seimbang oleh Ir. Nura Malahayati, M.Sc., Ph.D. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Prof. Ir. Filli Pratama, M.Sc. (Hons.), Ph.D. tentang jajanan sehat, dan dilanjutkan pemaparan materi ketiga mengenai higiene personal oleh Dr. Ir. Tri Wardani Widowati, M.P. Setelah penyampaian materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Pada kesempatan ini, para siswa sangat antusias menyimak materi dan juga mengikuti sesi tanya jawab. Pimpinan Yayasan Harapan Mulia Palembang (Dr. Ir. Umi Rosidah, M.S.) menyatakan bahwa pihak sekolah dan yayasan sangat menyambut baik kegiatan ini, dan berharap ke depannya akan lebih banyak kegiatan serupa bagi siswa ataupun guru yang ada di Yayasan Harapan Mulia Palembang. Kegiatan PkM ini berlangsung dengan baik dan lancar, serta diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa SMP IT Harapan Mulia Palembang, para guru, pengelola sekolah, serta yayasan.
Rayakan Idul Adha 1446 H, Fakultas Pertanian UNSRI Laksanakan Pemotongan Hewan Kurban
Merayakan Idul Adha 1446 H, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melakukan pemotongan hewan kurban pada Minggu (08/06/2025) bertempat di Agrotech Training Center (ATC) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan dan Kepegawaian, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Koordinator Bidang Tata Usaha, para dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Fakultas Pertanian.
Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pemotongan hewan kurban ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian setiap tahun. ”Pemotongan hewan kurban adalah wujud rasa syukur kita atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT. Melalui kegiatan pemotongan hewan kurban ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, serta dapat meningkatkan silaturahmi antara civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya”, ujarnya.
Hewan kurban yang dipotong pada tahun ini berjumlah 8 ekor, terdiri dari 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing, yang berasal dari dosen dan juga tenaga kependidikan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Hasil pemotongan hewan kurban dibagikan kepada masyarakat yang berada di sekitar Universitas Sriwijaya Indralaya, serta civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya



Lokakarya Asesmen Pembelajaran Program Studi Proteksi Tanaman
Indralaya, 2 Juni 2025 – Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya kembali menggelar kegiatan akademik yang bermakna. Kali ini, seluruh dosen di lingkungan prodi mengikuti Lokakarya Asesmen Pembelajaran yang dilaksanakan di Ruang Seminar Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Kegiatan bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dosen dalam merancang evaluasi pembelajaran yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan (CPL) ataupun Sub-CPMK dan kebutuhan mahasiswa di era pendidikan modern.


Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Suparman, SHK. dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP3MP) Universitas Sriwijaya. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa asesmen bukan hanya soal memberi nilai, tetapi bagaimana dosen mampu mengukur proses berpikir mahasiswa dan memberi umpan balik yang mendorong mereka berkembang. “Asesmen itu bagian dari pembelajaran. Kalau kita menyusunnya dengan tepat, maka mahasiswa juga akan belajar dengan cara yang lebih bermakna,” ujar Prof. Suparman dalam penjelasannya yang lugas dan inspiratif. Kegiatan dibuka oleh Ketua Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan/Koordinator Program Studi Proteksi Tanaman, Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si., yang menyampaikan bahwa lokakarya ini menjadi wadah penting bagi para dosen untuk saling belajar dan bertumbuh. “Kami ingin menciptakan lingkungan akademik yang reflektif. Di sini kita bukan hanya mendengar materi, tapi juga diajak berdiskusi, bertanya, bahkan saling berbagi pengalaman agar asesmen di kelas menjadi lebih adil, objektif, dan bermakna,” ujarnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr., dalam pesannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang mendorong peningkatan mutu pembelajaran. Ia berharap para dosen bisa terus mengembangkan pendekatan-pendekatan evaluasi yang relevan dengan dinamika dunia pertanian dan kebutuhan mahasiswa masa kini.


Setelah sesi pemaparan materi, suasana lokakarya menjadi lebih interaktif. Para dosen berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai praktik asesmen yang sudah mereka lakukan di kelas. Ada yang menceritakan tantangan dalam menilai tugas proyek, ada pula yang menyampaikan ide tentang asesmen formatif yang lebih humanis. Suasana terasa akrab dan terbuka, membuat sesi tukar pikiran berlangsung hangat dan membangun. Kegiatan ini menjadi refleksi bersama bahwa evaluasi pembelajaran bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian penting dalam menciptakan proses belajar yang efektif dan bermakna. Melalui lokakarya ini, Program Studi Proteksi Tanaman terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang evaluasi yang menjadi ujung tombak penilaian kompetensi mahasiswa.


Dengan semangat kolaborasi dan pembaruan, diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat langsung diterapkan dalam proses pengajaran, sehingga dosen dan mahasiswa sama-sama tumbuh dalam suasana akademik yang sehat, reflektif, dan saling mendukung.
The International Guest Lecture of Aquaculture Study Program Department of Fisheries Faculty of Agriculture Universitas Sriwijaya
On Friday, May 23rd, 2025, the Aquaculture Study Program, Faculty of Agriculture, Universitas Sriwijaya organized an International Guest Lecture with Assoc. Professor Omkar Vijay Byadgi, PhD, is a speaker from the Department of International Program in Ornamental Fish Science and Technology, NPUST Taiwan. This lecture brought the theme “Application of Biotechnology for Sustainable Aquaculture Industry Development”. The lecture was attended by a hundred participants, for instance, students, alumni, and lecturers from the Aquaculture Study Program, students and alumni from NPUST Taiwan, the Fisheries Department of South Sumatera, and a lecturer from Halu Oleo University. This guest lecture was officially opened by the Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr. The event was hosted by Mrs. Dr. Dade Jubaedah, S.Pi, M.Sc., a lecturer in the Aquaculture Study Program of Universitas Sriwijaya Indonesia, and moderated by Mrs. Retno Cahya Mukti, S.Pi, M.Si., a lecturer in the Aquaculture Study Program in Universitas Sriwijaya Indonesia and a doctoral candidate at NPUST Taiwan.

The aquaculture industry has been the fastest-growing for the last few years and has become one of the sustainable development goals. This commitment to sustainable development is crucial, as the industry faces environmental impacts, disease outbreaks, and a lack of effective treatment. Disease outbreaks are one of the biggest threats to aquaculture sustainability, and high stocking density, biosecurity measures, and antibiotic use increase the outbreaks. Biotechnology, such as fish vaccines and probiotics, is essential to overcome this disease outbreak. Another way to break the disease spread is through biotechnology, such as genetic improvement and genetic engineering, such as cDNA cloning that can analyze gene expression, genetic mapping, and identification of the immune gene to increase the fish’s immunity.

Some questions from aquaculture students, lecturers of the Aquaculture Study Program, Universitas Sriwijaya, and Haluoleo University. Mr Omkar explained that the application would depend on the isolate contained in the water because different isolates require different nutrients. The nutrients contained in freshwater and seawater are different and may not be suitable for some isolates to live in both habitats. However, the biofloc system can still be applied in seawater and freshwater because it depends on the isolate’s defense according to its original habitat. Alternative solutions, such as vaccines, should be used to find the right antigen to induce immunity to organisms and probiotics to minimize the use of antibiotics.
Biotech products such as probiotics and vaccines are unsuitable for small farmers, especially in tilapia culture. Still, in the future, all government support will become the solution to increase the use of vaccines, even for small farmers, so that it can prevent the spread of fish disease. In biotechnology, we have a method developed to detect fish disease early; this tool is called Rapid Kit and is based on a molecular technique and rapid identification of the pathogen in the system, farm, or laboratory. This tool can detect fish diseases, white spot syndrome, and vibriosis so that diseased fish can be treated. While biotechnology has its downsides and weaknesses in aquaculture, it also has the potential to overcome these. For instance, we can use tools to produce subunit vaccines that produce specific antigens. However, using in vitro tools to race protein can lead to mutations that may not work in the laboratory or on the farm. Despite these challenges, the potential of biotechnology to overcome its weaknesses and emerge as a great alternative in aquaculture should inspire optimism in professionals in the field. Climate change can trigger immune responses that cause fish stress. However, biotechnology can help fish resist and maintain their health. This is particularly important as many bacterial pathogens thrive in tropical habitats, and the temperature increase due to climate change can lead to their increased spread. Biotechnology can reduce the impact of climate change on aquaculture and provide a beacon of hope for the future. It can give vaccines to combat diseases from these bacterial habitats, especially in high temperatures. Biotechnology will play a very significant role in sustainable aquaculture in the future by enhancing fish health, improving feed efficiency, and minimizing environmental impact.

DAAD Study Visit: Indonesian Students Explore Sustainability, Innovation, and Resilience Across Germany
Berlin, Osnabrück, Köln – Mei 2025 – Sebanyak lima belas mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, didampingi oleh satu dosen pembimbing, Dr.-phil. Arinafril, mengikuti program “DAAD Study Visits for Groups of Foreign Students to Germany” yang berlangsung dari 11 hingga 22 Mei 2025. Mereka mengunjungi tiga kota besar—Berlin, Osnabrück, dan Köln—untuk menggali wawasan tentang ketahanan bencana, pertanian berkelanjutan, dan teknologi masa depan di institusi pendidikan tinggi ternama Jerman. Program ini didanai oleh German Academic Exchange Service (DAAD) sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi akademik global serta membekali mahasiswa dengan pemahaman lintas disiplin dalam konteks keberlanjutan dan tantangan iklim.
Berlin – Ilmu Tanaman dan Ketahanan Pangan: Sinergi Inovasi dan Budaya
Kegiatan di Berlin diawali dengan sambutan hangat Prof. Tsu-Wei Chen dari Humboldt-Universität zu Berlin, para peserta mendalami interaksi tanaman melalui kuliah ilmiah, diskusi dengan peneliti senior, serta kunjungan ke rumah kaca eksperimental dan Kebun Botani Dahlem. Mahasiswa Universitas Sriwijaya juga menyampaikan presentasi ilmiah berjudul “Sustainable Food Systems through Integrated Rice-Fish Farming” yang mengangkat tantangan dan peluang di Indonesia dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).


Osnabrück – Dari Pertanian Ramah Lingkungan hingga Teknologi Presisi
Setibanya di Kota Osnabrück, peserta diterima oleh Prof. Dieter Trautz dari Osnabrück University of Applied Sciences. Agenda meliputi kunjungan ke pabrik CLAAS Harsewinkel, kampus pertanian, dan diskusi proyek perlindungan air di Belm. Acara juga diramaikan dengan penampilan budaya Indonesia, termasuk pencak silat dan tarian daerah, yang memperkuat pertukaran budaya bilateral. Diskusi ilmiah difokuskan pada pengendalian hama berkelanjutan dan teknologi pertanian berkelanjutan

Köln – Ketangguhan Kota dan Teknologi Kebencanaan
Sesi Di Technische Hochschule Köln, peserta diperkenalkan pada sistem rekayasa kebencanaan dan teknologi pintu air Sungai Rhine. Sesi khusus bersama Prof. Dr. Alexander Fekete membahas program studi Rescue Engineering serta simulasi kondisi darurat. Mahasiswa Universitas Sriwijaya juga menyampaikan presentasi ilmiah yang mengaitkan konsep pertanian berkelanjutan dengan mitigasi bencana alam, khususnya dalam konteks ketahanan sistem pangan di tengah krisis iklim dan kejadian ekstrem. Sebagai penutup, delegasi Indonesia mempersembahkan tarian Tor-tor dan menyajikan kuliner Nusantara dalam sesi jejaring budaya dengan mahasiswa Jerman.

Yudisium ke-59 Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Indralaya, 15 Mei 2025 – Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya telah melaksanakan Yudisium Perikanan ke-59 di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya. Yudisium dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Ketua Jurusan Perikanan, Sekretaris Jurusan Perikanan, Koordinator Program Studi Budidaya Perairan, Koordinator Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dan dosen-dosen Jurusan Perikanan.
Kegiatan yudisium dilaksanakan sebagai bentuk pengesahan kelulusan mahasiswa tingkat akhir yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian akademik di Jurusan Perikanan. Pada periode kelulusan Bulan Mei 2025, sebanyak 19 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan resmi dilantik sebagai alumni Jurusan Perikanan dengan gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.). Sebanyak 8 orang lulusan dari Program Studi Budidaya Perairan dan 11 orang dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.

Pelantikan para alumni dilakukan secara resmi oleh Ketua Jurusan Perikanan. Sambutan dalam kegiatan ini disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas perjuangan para mahasiswa dalam menyelesaikan studi serta harapan agar para lulusan dapat menjadi duta yang membanggakan bagi almamater, berkontribusi nyata di masyarakat, serta terus menjaga integritas dan semangat belajar sepanjang hayat. Kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan dan kesuksesan para lulusan, pemberian ucapan selamat serta sesi dokumentasi bersama para dosen. #ckp

Hipotest Nasional III dan Semarak Kartini dalam Rangka Dies Natalis Ke-48 Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Indralaya, 6 Mei 2025 – Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya sukses menyelenggarakan peringatan Hari Kartini dan Dies Natalis ke-48 Program Studi. Acara berlangsung meriah di Lapangan Jurusan HPT, Indralaya, sebagai bentuk apresiasi atas peran perempuan dalam dunia pertanian serta refleksi terhadap perjalanan panjang prodi dalam mencetak lulusan yang tangguh dan berdampak. Dengan tema “Perempuan Tangguh, Proteksi Tangguh: Membangun Pertanian Masa Depan”, rangkaian kegiatan telah dimulai sejak pagi hari. Di antaranya adalah orasi ilmiah yang disampaikan oleh Kepala Barantan Palembang, Ibu drh. Sri Endah Ekandari, M.Si., serta Kepala BPTPH Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Yosi Utami, S.P., MPP., MAP., yang memberikan wawasan tentang dinamika perlindungan tanaman di era modern.


Kemeriahan acara semakin terasa dengan beragam perlombaan, seperti lomba Kartini-Kartono, lomba memasang dasi, lomba hijab, lomba merangkai bunga, lomba memasak mie goreng, serta bazar kreasi mahasiswa. Tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dan dosen, kegiatan ini juga melibatkan alumni dan tenaga kependidikan, menciptakan suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr., yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Herpandi, S.Pi., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peringatan Hari Kartini dalam konteks pertanian modern. “Perempuan memiliki peran sentral dalam seluruh rantai pertanian—dari riset hingga praktik lapangan. Di Proteksi Tanaman, kita menyaksikan kontribusi luar biasa dari dosen, mahasiswa, dan alumni perempuan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga visioner. Momentum ini mengingatkan kita bahwa pembangunan pertanian berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari peran mereka,” ujarnya.





Ketua Program Studi Proteksi Tanaman, Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan kekuatan kolaborasi lintas generasi dalam menjaga semangat inovasi dan tanggung jawab akademik. “Semangat Kartini adalah tentang keberanian, pendidikan, dan pengabdian. Nilai-nilai tersebut kami tanamkan dalam setiap proses pembelajaran dan kontribusi nyata mahasiswa di lapangan. Dies Natalis bukan hanya selebrasi, melainkan juga pengingat bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk terus berkembang dan relevan dengan zaman,” jelasnya. Salah satu sesi paling inspiratif adalah Orasi Ilmiah yang menghadirkan para alumni. Mereka berbagi pengalaman mengenai dinamika pekerjaan di bidang perlindungan tanaman, regulasi karantina, hingga tantangan inovasi pertanian. Mahasiswa pun mendapatkan wawasan langsung tentang penerapan ilmu di dunia kerja nyata.



Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas kontribusi Program Studi Proteksi Tanaman dalam pembangunan pertanian nasional. Setelahnya, diumumkan para pemenang lomba dari berbagai kategori. Dalam lomba merangkai bunga, juara pertama diraih oleh Tamaria Panggabea, S.TP., M.P. dan Aliyah Zahro dari Teknologi Pertanian, disusul oleh Dellania Eka Rindiani, S.P., M.Si. dan Puspa Sari dari Proteksi Tanaman sebagai juara dua, serta Santa Maria Lumbatoruan, S.P., M.P. dan Aulia Khoirunnisa dari Agroekoteknologi di posisi ketiga. Untuk lomba pasang dasi, gelar juara pertama diraih oleh Dr. Ir. Budi Santoso, S.TP., M.Si. (Teknologi Hasil Pertanian), diikuti oleh Herpandi, S.Pi., M.Si., Ph.D. (Teknologi Hasil Perikanan), dan Razusi Rizal Saputra (Teknologi Hasil Pertanian). Pada lomba memasak mie goreng, pasangan Ir. Suparman SHK, Ph.D. dan Muhammad Tegar Y dari Proteksi Tanaman tampil sebagai juara pertama. Juara dua diraih oleh M. Huanza, S.P., M.Si. dan Herfaldo dari Agribisnis, serta juara tiga oleh Dr. Rinto, S.Pi., M.P. dan Winda Dastria Nova dari Teknologi Hasil Perikanan. Lomba hijab kategori mahasiswa dimenangkan oleh Alfina Syafitri (Teknologi Hasil Pertanian), Nia (Teknologi Hasil Perikanan), dan Masintan (Peternakan). Untuk kategori dosen, juara pertama adalah Citra Pratiwi Prayitno, S.TP., M.Sc. (Teknologi Hasil Pertanian), diikuti oleh Trisna Wahyu Swasdiningrum Putri, S.P., M.Sc. (Agribisnis), dan Nurul Izzah Aulia, S.TP., M.T. (Teknologi Pertanian).






Lomba Kartini-Kartono kategori mahasiswa dimenangkan oleh Ratu Miranda (Budidaya Perairan), Siti Madhifah (Teknologi Hasil Pertanian), dan Erlen (Agribisnis) untuk Kartini, serta Muhammad Al Hafidz (Peternakan), Mirza Ibrahim Ad-Dasuqi (Proteksi Tanaman), dan Ferdiansyah (Agroekoteknologi) untuk Kartono. Untuk kategori dosen, Kartini terbaik diraih oleh Nurul Izzah Aulia, S.TP., M.T., Dr. Jelly Milinia Puspita Sari, S.P., M.Si., dan Harumi Sujatmiko, S.TP., M.Si., sedangkan Kartono terbaik diraih oleh Jerry Antonia, S.P., MSc. (Agribisnis), Mantap Brata Putra, S.P., M.Si. (Peternakan), dan Ardiansyah dari Balai Karantina. Pada kategori favorit, terpilih Eka Yulistin, S.P., M.Si. (Balai Karantina) dan Muhardianto, S.P., M.Si (Agroekoteknologi). Untuk lomba fotografi tingkat mahasiswa se-Indonesia, juara pertama dimenangkan oleh Muharom Nurhidayat dari Universitas Sriwijaya dengan karya “Kecil Tapi Berkuasa”, diikuti oleh Padila dari Universitas Sriwijaya dengan karya “Ceriagrion cerinorubellum”, serta Iswahyura Putra Wasisa dari Universitas Yudharta Pasuruan dengan karya “Si Laba-Laba”. Di tingkat SMA/SMK sederajat, juara pertama adalah Tya Zahra Ramandani dari SMAN Sumatera Selatan dengan judul “Sang Ibu dan Harapan Kecilnya”, disusul oleh Miranda Bunga Citra Lestari dari SMAN 7 Prabumulih, dan Jihan Makaillah Fakhirah dari SMAN 2 Sekayu. Pada lomba poster tingkat mahasiswa se-Indonesia, juara pertama diraih oleh Apriyadi dari Universitas Maritim Raja Ali Haji dengan karya “Belalang Sembah Superhero”, disusul oleh Aisyah Sari Nursafitri dari Universitas Sriwijaya dengan karya “Bukan Hama Tapi Pahlawan!”, dan Fatimah dari Universitas Sriwijaya dengan karya “Polinator Butuh Kita, Kita Butuh Polinator”. Untuk tingkat SMA/SMK, juara pertama adalah Ari Setiawan dari SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jawa Timur, diikuti oleh Vicky Firmansyah dari SMAN 2 Tungkal Jaya, dan Prita Sephira Rahmadhani dari SMAN 2 Tungkal Jaya.


Dengan semangat Hari Kartini dan peringatan HUT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Program Studi Proteksi Tanaman menegaskan komitmennya sebagai ruang tumbuh yang inklusif, inspiratif, dan berdaya saing global dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Narahubung:
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Email: hpt@fp.unsri.ac.id, Instagram: @hptunsri
Praktisi Mengajar Proteksi Tanaman: Peran Strategis Barantin dalam Menjaga Keamanan Produk Ekspor dan Impor
Indralaya, 29 April 2025 – Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya kembali menggelar kuliah praktisi ketiga tahun akademik 2024/2025, mengangkat tema “Pengawasan Keamanan Produk Ekspor dan Impor dalam Perspektif Karantina Pertanian.” Kegiatan ini berlangsung di Lantai 2 Gedung Dekanat dan diikuti lebih dari 180 mahasiswa bersama dosen pengampu mata kuliah Karantina. Narasumber dari Badan Karantina Indonesia (Barantin) Palembang hadir langsung untuk berbagi pengalaman lapangan.


Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr., membuka acara dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademik dan dunia kerja. “Barantin memiliki peran penting dalam menjaga keamanan produk pertanian, dan mahasiswa perlu memahami langsung praktik di lapangan,” ujarnya. Ketua Program Studi, Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si., menambahkan bahwa kuliah praktisi ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa agar siap bersinergi dengan lembaga strategis seperti Barantin dalam mendukung ketahanan pangan dan ekspor nasional.



Narasumber utama, Eka Yulistin, S.P., M.Si., bersama tim Barantin, memaparkan peran dan keunggulan institusi ini dalam mengawasi lalu lintas komoditas pertanian, mulai dari sertifikasi, tindakan karantina, hingga pemenuhan standar internasional seperti IPPC dan WTO-SPS. Barantin juga terus berinovasi menjadi lembaga proaktif yang mendampingi petani dan pelaku ekspor agar produknya aman dan berdaya saing global.


Diskusi berlangsung dinamis dengan dipandu oleh Arsi, S.P., M.Si., Pada diskusi tersebut antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Pertanyaan seputar prosedur ekspor, fumigasi, dan sistem digital karantina banyak bermunculan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para dosen pengampu mata kuliah Karantina, yaitu Weri Herlin, S.P., M.Si., Ph.D., Erise Angraini, S.P., M.Si., Ph.D., Rahmad Fadli, S.P., M.Si., Titi Tricahyati, S.P., M.Si., dan tim pengajar lainnya. Kehadiran mereka memberikan konteks yang lebih dalam, terutama dalam mengaitkan materi praktisi dengan kurikulum yang diajarkan di kelas.




Sebagai kelanjutan dari dua sesi sebelumnya, kuliah praktisi ini memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap pengawasan karantina secara komprehensif. Kegiatan ini juga menegaskan komitmen Fakultas Pertanian untuk menghadirkan pembelajaran kontekstual yang mempersiapkan lulusan menjadi profesional adaptif dan siap menghadapi tantangan nyata di sektor pertanian.