Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Dorong Pemahaman Bioteknologi Proteksi Tanaman melalui Praktisi Mengajar
Indralaya, 16 Oktober 2025 – Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, kembali menyelenggarakan praktisi mengajar dalam mata kuliah Pengantar Biotek Perlindungan Tanaman dengan tema “Molecular Approaches for Detecting Basal Stem Rot in Oil Palm Caused by Ganoderma boninense”. Kegiatan ini diselenggarakan melalui kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), PT. Wilmar Benih Indonesia pada Divisi Bioteknologi (R&D Biotech), yang diwakili oleh Maria Sugiharti, S.P., M.Sc., Ph.D. Sebanyak 86 mahasiswa semester III turut serta dalam kegiatan ini sebagai bagian dari mata kuliah wajib dalam Kurikulum 2024.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M. Agr., beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada narasumber atas kesediaannya meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk berbagi pengetahuan kepada mahasiswa HPT FP UNSRI. “Saya berharap para mahasiswa dapat termotivasi dan terinspirasi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini” ujar Prof. Muslim. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap tantangan nyata di bidang perlindungan tanaman. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si., selaku Ketua Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) sekaligus Koordinator Program Studi Proteksi Tanaman memberikan imbuhan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan kegiatan praktisi seperti ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Materi yang disampaikan tidak hanya teori tetapi juga aplikasi dan praktik lapang. Prof. Herlinda juga mendorong mahasiswa untuk aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini.“Sebagai mahasiswa, harus belajar dengan tekun dan pantang menyerah. Jadikan Ibu Maria sebagai role model yang bisa ditiru” ujar Prof. Herlinda. “Beliau adalah alumni HPT FP UNSRI yang kini aktif berkecimpung dalam bidang bioteknologi proteksi tanaman. Ini bukti bahwa lulusan kita mampu berkontribusi di dunia industri dan riset” tambahnya.
Materi inti mengenai bioteknologi dalam perlindungan tanaman disampaikan oleh ibu Maria Sugiharti, S.P., M.Sc., Ph.D. sebagai peneliti senior di PT. Wilmar Benih Indonesia. Dalam materi pembuka, beliau menyampaikan motivasi kepada mahasiswa HPT FP UNSRI. “28 tahun yang lalu, saya pun berada di posisi kalian menjadi mahasiswa yang terus berproses dan belajar. Pesan saya manfaatkan setiap peluang yang ada, karena sejatinya kesempatan terbuka bagi siapa saja, yang membedakan hanyalah bagaimana cara kita untuk mengambil kesempatan tersebut.” ungkap ibu Maria, Ph.D. memberikan motivasi. Dalam sesi pemaparan materi, narasumber Maria, Ph.D. menjelaskan secara komprehensif mengenai penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit yang disebabkan oleh Ganoderma boninense. Ia memaparkan bahwa patogen ini bersifat mematikan namun bekerja secara perlahan, sehingga sering kali tidak menunjukkan gejala yang kasatmata pada tahap awal infeksi. “Gejala khas yang dapat diamati antara lain munculnya daun tombak yang tidak membuka sempurna serta pelepah daun yang menggantung atau dikenal dengan istilah pelepah sengkleh.” jelasnya. Karena sifat serangan yang tersembunyi, deteksi dini menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, pendekatan molekuler digunakan sebagai metode utama untuk mendeteksi keberadaan patogen sebelum gejala fisik muncul, sehingga pengendalian dapat dilakukan lebih efektif dan tepat waktu.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai strategi pengendalian penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma, khususnya pada tanaman kelapa sawit. “Mengingat serangan Ganoderma yang mematikan secara perlahan dan kerugian besar, strategi pengendalian apa yang bisa dilakukan?” Tanya Aibaba salah satu mahasiswa HPT. Menanggapi hal tersebut, narasumber menjelaskan bahwa pengendalian Ganoderma memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup identifikasi dini dan sanitasi lahan. Selain itu, saat ini sedang dikembangkan mikroorganisme agens hayati yang dapat menekan penyebaran pathogen. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya wawasan mahasiswa dalam bidang perlindungan tanaman, khususnya terkait deteksi dan pengendalian penyakit secara ilmiah dan aplikatif. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan serupa sebagai upaya memperkuat kompetensi mahasiswa dan menjawab tantangan dunia pertanian yang semakin kompleks.
