DAAD Study Visit: Indonesian Students Explore Sustainability, Innovation, and Resilience Across Germany
Berlin, Osnabrück, Köln – Mei 2025 – Sebanyak lima belas mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, didampingi oleh satu dosen pembimbing, Dr.-phil. Arinafril, mengikuti program “DAAD Study Visits for Groups of Foreign Students to Germany” yang berlangsung dari 11 hingga 22 Mei 2025. Mereka mengunjungi tiga kota besar—Berlin, Osnabrück, dan Köln—untuk menggali wawasan tentang ketahanan bencana, pertanian berkelanjutan, dan teknologi masa depan di institusi pendidikan tinggi ternama Jerman. Program ini didanai oleh German Academic Exchange Service (DAAD) sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi akademik global serta membekali mahasiswa dengan pemahaman lintas disiplin dalam konteks keberlanjutan dan tantangan iklim.
Berlin – Ilmu Tanaman dan Ketahanan Pangan: Sinergi Inovasi dan Budaya
Kegiatan di Berlin diawali dengan sambutan hangat Prof. Tsu-Wei Chen dari Humboldt-Universität zu Berlin, para peserta mendalami interaksi tanaman melalui kuliah ilmiah, diskusi dengan peneliti senior, serta kunjungan ke rumah kaca eksperimental dan Kebun Botani Dahlem. Mahasiswa Universitas Sriwijaya juga menyampaikan presentasi ilmiah berjudul “Sustainable Food Systems through Integrated Rice-Fish Farming” yang mengangkat tantangan dan peluang di Indonesia dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).


Osnabrück – Dari Pertanian Ramah Lingkungan hingga Teknologi Presisi
Setibanya di Kota Osnabrück, peserta diterima oleh Prof. Dieter Trautz dari Osnabrück University of Applied Sciences. Agenda meliputi kunjungan ke pabrik CLAAS Harsewinkel, kampus pertanian, dan diskusi proyek perlindungan air di Belm. Acara juga diramaikan dengan penampilan budaya Indonesia, termasuk pencak silat dan tarian daerah, yang memperkuat pertukaran budaya bilateral. Diskusi ilmiah difokuskan pada pengendalian hama berkelanjutan dan teknologi pertanian berkelanjutan

Köln – Ketangguhan Kota dan Teknologi Kebencanaan
Sesi Di Technische Hochschule Köln, peserta diperkenalkan pada sistem rekayasa kebencanaan dan teknologi pintu air Sungai Rhine. Sesi khusus bersama Prof. Dr. Alexander Fekete membahas program studi Rescue Engineering serta simulasi kondisi darurat. Mahasiswa Universitas Sriwijaya juga menyampaikan presentasi ilmiah yang mengaitkan konsep pertanian berkelanjutan dengan mitigasi bencana alam, khususnya dalam konteks ketahanan sistem pangan di tengah krisis iklim dan kejadian ekstrem. Sebagai penutup, delegasi Indonesia mempersembahkan tarian Tor-tor dan menyajikan kuliner Nusantara dalam sesi jejaring budaya dengan mahasiswa Jerman.
