PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN GELAR PRAKTISI MENGAJAR: PERAN KARANTINA PERTANIAN DALAM PERDAGANGAN GLOBAL


Indralaya, 15 April 2024 – Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, menyelenggarakan kuliah umum bertema “Karantina Pertanian dan Perdagangan Dunia”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 15 April 2024, di ruang kuliah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya. Kegiatan dihadiri oleh para dosen Mata Kuliah Karantina, 180 mahasiswa, serta tamu undangan dari instansi terkait. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Proteksi Tanaman, Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si., dan dimoderatori oleh Erise Anggraini, SP., M.Si., Ph.D., dan Weri Herlin, SP., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Siti Herlinda menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Program Studi untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis yang relevan dan sesuai dengan perkembangan regulasi serta dinamika industri pertanian.


“Mahasiswa perlu memahami bahwa tantangan pertanian modern tidak hanya sebatas pada budidaya, tetapi juga menyangkut aspek legal, keamanan hayati, serta akses pasar global. Kuliah ini menjadi jembatan antara ilmu akademik dan praktik kebijakan di lapangan,” ujarnya. Kegiatan diikuti oleh Dosen Koordinator Mata Kuliah Prof. Ir. Yulia Pujiastuti, M.S, P.hD, Arsi, SP., M.Si, Rahmad Fadli, SP., M.Si, Veni Oktaviani, SP., M.Si, Titi Tricahyati, SP., M.Si, Dellania, SP., M.Si. Kuliah praktisi mengajar ini menghadirkan narasumber utama Anita Setyati, SP., M.Si., dan Eka Yulistin, SP., M.Si serta rombongan dari Balai Karantina Indonesia Palembang. Dalam pemaparannya, pemateri menekankan pentingnya sistem karantina sebagai garda terdepan dalam perlindungan sumber daya hayati Indonesia dari ancaman hama dan penyakit karantina yang dapat terbawa melalui aktivitas perdagangan global. Ia juga menjelaskan bagaimana karantina berperan dalam mendukung ekspor komoditas pertanian nasional agar dapat bersaing di pasar internasional.



“Sistem karantina yang kuat akan melindungi pertanian kita dari serangan hama eksotik dan penyakit yang belum ada di Indonesia. Selain itu, standar karantina yang sesuai dengan ketentuan internasional seperti IPPC, OIE, dan SPS-WTO akan membuka peluang lebih luas bagi komoditas kita di pasar dunia,” jelas narasumber. Dalam kuliah umum ini, peserta juga diajak memahami prosedur perkarantinaan untuk ekspor dan impor produk pertanian, peran sertifikasi kesehatan, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan karantina. Narasumber turut menampilkan sejumlah kasus nyata di lapangan yang menjadi pembelajaran penting bagi mahasiswa sebagai calon praktisi pertanian dan akademisi. Acara berlangsung dengan antusias peserta yang tinggi, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang berkembang selama sesi tanya jawab. Para mahasiswa menunjukkan ketertarikan terhadap isu-isu karantina terutama dalam kaitannya dengan keberlanjutan sistem pertanian dan perdagangan internasional.



Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, Program Studi Proteksi Tanaman kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan pengalaman belajar yang aktual dan kontekstual kepada mahasiswa, sekaligus mendukung visi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dalam mencetak lulusan yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di tingkat global.