PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN GELAR PRAKTISI MENGAJAR: PENYAKIT UTAMA KELAPA SAWIT
Indralaya, 24 Februari 2025 – Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, telah sukses menggelar kegiatan Praktisi Mengajar dengan tema “Diseases of Oil Palm: Identification, Spread, and Control Strategies”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mahasiswa mengenai penyakit utama pada tanaman kelapa sawit dan strategi pengendaliannya, yang merupakan aspek krusial dalam industri perkebunan.


Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Maria Sugiharti, seorang Senior Researcher dari PT. Wilmar Benih Indonesia. Dalam pemaparannya, Dr. Maria menjelaskan berbagai penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit, seperti Ganoderma boninense yang menyebabkan busuk pangkal batang, serta penyakit bercak daun yang disebabkan oleh patogen jamur. Ia juga membahas mekanisme penyebaran patogen dan strategi pencegahan serta pengendalian berbasis ilmu pengetahuan dan praktik terbaik di industri.
Kegiatan ini dibuka oleh Herpandi., S.Pi., M.Si., P.hD, selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, serta Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si, Ketua Program Studi Proteksi Tanaman. Sesi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Suwandi, M.Agr, yang turut memberikan pandangan akademis mengenai inovasi terbaru dalam pengelolaan penyakit tanaman perkebunan.


Lebih dari 130 mahasiswa dari Program Studi Proteksi Tanaman ikut berpartisipasi baik secara langsung di Lantai 2 Dekanat, Indralaya, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, maupun secara daring melalui Zoom. Diskusi berjalan sangat interaktif, dengan banyaknya pertanyaan dari peserta terkait penerapan strategi pengendalian penyakit di lapangan, serta tantangan yang dihadapi oleh petani dan perusahaan dalam mengelola penyakit pada kelapa sawit.
Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Herpandi, S.Pi., M.Si., P.hD, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk memahami permasalahan nyata yang dihadapi di industri perkebunan. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari praktisi yang sudah berpengalaman di lapangan, sehingga mereka memiliki wawasan yang lebih luas sebelum terjun ke dunia kerja,” ungkapnya.


Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, serta meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang perlindungan tanaman. Program Studi Proteksi Tanaman berkomitmen untuk terus menghadirkan program akademik inovatif yang menjembatani teori dan praktik di lapangan.